Langsung ke konten utama

Boleh Saja Membantu, Asalkan...

Membantu orang yang sedang mengalami kesulitan baik di dalam segi apapun itu pasti akan mendapatkan pahala yang setimpal. Oleh karena itu orang-orang yang mampu untuk membantu pasti ingin sekali melakukan hal yang seharusnya dilakukan kepada orang yang sedang kesusahan.

Sekitar 2 hari yang lalu saya membaca sebuah berita mengenai seorang kakek di Sidoarjo yang sudah tua renta, menderita penyakit stroke, namun masih bekerja keras mencari nafkah dengan cara menghibur orang di balik kostum badut karakter Winnie The Pooh. Dia setiap hari tanpa kenal lelah bergerak dengan tubuhnya yang diserang stroke demi mendapatkan perhatian dari pengguna jalan dan mendapatkan secercah harapan berupa uang yang dapat menghidupinya.

Namun betapa terkejutnya saya pada hari ini, 16 Juni 2015, 2 hari setelah saya membaca berita tersebut, muncul lagi berita mengenai kakek ini. Tapi yang diberitakan bukan karena dia menarik perhatian orang-orang agar membantunya, malah ternyata dia adalah seorang penipu. Dibalik sosok seorang kakek tua berumur 75 tahun yang berpenyakit stroke dan hidup sebatang kara itu, ternyata tersimpan 7 orang istri dan harta yang berlimpah ruah, serta mempunyai rumah di daerah Mojokerto. Bahkan dia mengaku pantang pulang sebelum mendapatkan penghasilan dari orang yang berbelas kasihan padanya sebesar Rp 500.000 per hari. Wow, angka yang fantastis tentunya. (Link berita:
http://m.merdeka.com/peristiwa/kakek-winnie-the-pooh-di-sidoarjo-punya-7-istri-dan-rumah-mewah.html)

Apa yang ingin saya sampaikan adalah bahwa ini merupakan pelajaran yang amat sangat berharga bagi kita semua, khususnya apabila ingin membantu orang. Bukan berarti saya melarang untuk tidak berbelas kasihan pada yang sedang kesusahan, tapi hendaklah kita lebih aware lagi terhadap sesuatu, lebih baik mencari tahu dulu seluk beluk dari orang tersebut, apakah ia benar-benar membutuhkan? Atau bisa aja kita membantunya dengan cara memberikan sesuatu seperti makanan, minuman, jangan memberikan uang. Karena menurut saya apabila sudah terjadi hal seperti ini, otomatis pandangan orang-orang terhadap orang yang kesusahan akan berubah, akan muncul rasa trauma karena telah merasa dibohongi oleh orang kaya yang menggunakan kedok sedang kesusahan, sebatang kara, dan juga berpenyakit stroke. 

Hal ini juga justru akan membuat orang yang memang benar- benar membutuhkan pertolongan menjadi semakin terpojok karena stereotipe orang terhadap mereka akan berubah. Semoga saja tidak demikian.

"Think carefully and deeply before you act"

-Michael-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurassic World, Perfect Nostalgia

Akhirnya setelah 22 tahun Jurassic Park dirilis pada tahun 1993, dan juga 14 tahun setelah Jurassic Park III dirilis pada tahun 2001, film yang dinanti-nanti oleh orang seperti saya muncul juga. Ya, Jurassic World akhirnya diputar di Indonesia mulai tanggal 10 Juni 2015 serempak di seluruh bioskop. WARNING, SPOILER ALERT!

FYI: Perbedaan Mendasar Katolik & Kristen Protestan

Menjadi perdebatan yang akan sangat panjang apabila membicarakan mengapa Katolik dan Kristen Protestan itu berbeda. Banyak sekali yang bertanya, bukankah Katolik dan Kristen Protestan itu sama? Mereka kan memuji Tuhan yang sama, sama sama pergi ke gereja setiap minggunya? Memang kelihatannya "sama", namun sebenarnya Katolik dan Kristen Protestan itu mempunyai banyak perbedaan yang signifikan. Berikut ini akan saya paparkan beberapa perbedaan mendasar yang saya kutip juga dari beberapa sumber yang menurut saya terpercaya dan yang selama ini saya pelajari.

Media Sosial dan Realita

Media Sosial merupakan sebuah inovasi dari teknologi yang memungkinkan masyarakat untuk berbagi dengan sesama, mulai dari foto, video, dan lainnya. Media sosial juga memudahkan para penggunanya untuk dapat saling berinteraksi tanpa harus bertemu satu sama lain, membelah dunia dan juga samudera. Kehadiran media sosial ini juga pastinya akan menghasilkan dampak di dalam masyarakat, baik itu positif maupun negatif. Kira-kira dampak apa saja yang dihasilkan oleh media sosial ini?