Langsung ke konten utama

Movie Review: Power Rangers

Hello Blog, it's been a while since i'm wrting my last post, almost about a year.

Kali ini gue mau menulis yang ringan aja, review film yang digemari kala masa kecil, Power Rangers, yang dari awal gue denger bakal diangkat ke layar lebar langsung excited. Tapi begitu muncul trailer demi trailer, langsung nurunin ekspektasi, dan hal tersebut terbukti ampuh. Here's why. *SPOILER ALERT*



Siapa yang gak tau ama Power Rangers? Dari kalangan anak kecil, muda maupun dewasa masa sekarang biasanya kalo denger Power Rangers tau walaupun ga ngikutin dari yang pertama, dan kebetulan gue salah satu orang yang nonton Power Rangers dulu setiap hari Minggu pagi (ketauan deh umurnya).

Setelah berpuluh-puluh tahun dari Power Rangers The Movie (1995) dirilis, akhirnya di tahun 2017 ini Power Rangers kembali diangkat ke layar lebar, tentunya dengan ekspektasi yang cukup tinggi, secara zaman sekarang budget bikin film itu gila-gilaan, teknologi CGI juga udah berkembang pesat.

Namun sayang budget yang sudah dirancang sedemikian rupa (mungkin juga tekanan brand besar Power Rangers) tidak mampu memenuhi ekspektasi, setidaknya dari gue sebagai penikmat film. Sutradara Rupert Sanders (yang notebene merupakan sutradara Snow White and The Huntsman) seperti tidak belajar dari kegagalan film sebelumnya. Power Rangers memiliki alur yang bisa dibilang cukup lambat,memang maksudnya bagus, memperlihatkan proses dari awal bagaimana 5 orang anak muda biasa (Jason, Billy, Triny, Zack, Kim) bertemu, lalu mereka tidak serta merta langsung berubah terus jago, tapi butuh latihan keras, bahkan dianggap gagal oleh Zordon.

Jalan cerita Power Rangers ini sama dengan film serinya yang pertama, musuhnya itu Rita Repulsa dengan pengawal setianya, Goldar. Salah satu plothole film ini sebenernya ya ini juga, kalo dulu di film seri, Goldar ukurannya kecil dulu, dikalahin terus baru deh dikasih kekuatan ama Rita jadi sebesar monster, di film ini, Goldarnya langsung gede, kecewa.



Banyak scene yang menurut gue bisa dipotong dan dipercepat, mengingat dari durasi hampir 120 menit film ini, yang gue hitung porsi "Power Rangers" nya cuma sekitar 15 menit akhir. Pas nonton juga banyak banget anak kecil sekitar umur 5-8 tahunan yang awalnya begitu seneng teriak-teriak "Power Rangers"! tapi karena jalan cerita yang cenderung banyak drama & humor yang memang bukan untuk anak kecil, mereka jadi agak berisik di tengah film, mungkin karena bosan.

Tapi ada satu momen dimana yang bener-bener nostalgia buat gue, yaitu ost Go Go Power Rangers yang diputar di salah satu scene, sayang durasinya sangat sebentar. Ketika mendengar lagu itu, langsung terasa kenangan masa kecil. Dan poin plusnya juga adalah Megazordnya, ternyata ga seburuk kayak di trailer, di filmnya, keren juga.


Oh ya, ternyata yang digadang-gadang ada adegan berbau LGBT di Beauty & The Beast, malah di film ini unsur LGBT diselipkan dan jelas-jelas ada percakapan soal itu, walaupun sebenernya ga penting sih itu percakapannya, kenapa harus diselipkan unsur itu.

Overall, film ini cukup menghibur, oke buat nostalgia, tapi buat yang udah punya anak, kayaknya kalo masih di bawah 13 tahun masih belum cocok diajak deh, jokesnya banyak yang ga masuk, dan juga porsi Power Rangers nya sedikit, dan alur nya agak lambat.

7 / 10 dari gue buat film ini.

-Michael-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurassic World, Perfect Nostalgia

Akhirnya setelah 22 tahun Jurassic Park dirilis pada tahun 1993, dan juga 14 tahun setelah Jurassic Park III dirilis pada tahun 2001, film yang dinanti-nanti oleh orang seperti saya muncul juga. Ya, Jurassic World akhirnya diputar di Indonesia mulai tanggal 10 Juni 2015 serempak di seluruh bioskop. WARNING, SPOILER ALERT!

FYI: Perbedaan Mendasar Katolik & Kristen Protestan

Menjadi perdebatan yang akan sangat panjang apabila membicarakan mengapa Katolik dan Kristen Protestan itu berbeda. Banyak sekali yang bertanya, bukankah Katolik dan Kristen Protestan itu sama? Mereka kan memuji Tuhan yang sama, sama sama pergi ke gereja setiap minggunya? Memang kelihatannya "sama", namun sebenarnya Katolik dan Kristen Protestan itu mempunyai banyak perbedaan yang signifikan. Berikut ini akan saya paparkan beberapa perbedaan mendasar yang saya kutip juga dari beberapa sumber yang menurut saya terpercaya dan yang selama ini saya pelajari.

Media Sosial dan Realita

Media Sosial merupakan sebuah inovasi dari teknologi yang memungkinkan masyarakat untuk berbagi dengan sesama, mulai dari foto, video, dan lainnya. Media sosial juga memudahkan para penggunanya untuk dapat saling berinteraksi tanpa harus bertemu satu sama lain, membelah dunia dan juga samudera. Kehadiran media sosial ini juga pastinya akan menghasilkan dampak di dalam masyarakat, baik itu positif maupun negatif. Kira-kira dampak apa saja yang dihasilkan oleh media sosial ini?