Kebanyakan dari kita pasti mengharapkan sesuatu atau setidaknya feedback dari orang lain atas hasil karya atau hasil kerja yang kita hasilkan. Bentuk timbal balik yang diharapkan dari masing-masing kita pasti juga berbeda. Namun, menurut saya satu hal yang pasti diharapkan setiap dari kita adalah satu hal, yakni apresiasi atas karya yang kita hasilkan.
Miris adalah ketika kita sudah bekerja sangat keras untuk menghasilkan sesuatu atau sebuah karya atau apapun itu, dimana setiap hasil tersebut mempunyai tujuan yang berbeda-beda, namun saya percaya pastinya akan menimbulkan dampak, baik itu positif maupun negatif, tergantung dari khalayak yang menerima, tidak direspon dengan baik, bahkan mungkin acuh tak acuh.
Sebuah karya lahir dari proses yang menurut saya panjang dan juga rumit. Setidaknya inilah yang saya alami dengan teman-teman saya, yang mencoba untuk membuat sebuah project yang menghasilkan video dengan tujuan menghibur masyarakat.
Mulai dari berembuk soal ide cerita apa yang akan disampaikan, konsep pengambilan gambar, rangkaian kata disusun menjadi sebuah naskah yang dituangkan dalam video tersebut, penentuan peran, proses pengambilan gambar, penyuntingan, sampai pada akhirnya video tersebut disampaikan kepada publik.
Memang proses tersebut terasa begitu menantang dan menarik bagi kami, karena selain kami dapat menyalurkan kegemaran kami dalam bidang ini, juga menuntut kami untuk selalu kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pesan yang ingin kami sampaikan melalui media video ini.
Saya termasuk ke dalam orang yang lebih mementingkan proses daripada hasil yang dicapai, dan saya percaya teman-teman saya juga berpikiran hal yang sama, jadi selama kita mengerjakan hal ini pun kita mempunyai visi dan misi yang sama, yaitu menghibur publik dan juga menghasilkan video dengan kualitas yang jempolan. Oh ya, nama project kami Tjap Djempol, boleh di subscribe channel Youtubenya (promosi dikit).
Kembali ke soal feedback, kami pun pasti mengharapkan sesuatu yang positif. Memang baru 2 video yang kami buat, namun cukup banyak masukan yang didapatkan, mulai dari sudut pengambilan gambar, alur cerita, dan masih banyak lagi. Banyak juga komentar yang bilang kalau video nya garing, ga lucu, dll. Tentunya hal ini kami terima sebagai masukan. Namun, tak jarang juga karena hal inilah kami beradu pendapat, maklum, masing-masing pasti punya ego.
Namun ada satu hal yang mengganjal bagi saya, yakni soal apresiasi. Saya mempunyai sebuah grup WhatsApp yang orang-orangnya bisa dibilang cukup aktif, dan kami sudah kenal cukup lama. Namun ketika saya mengirimkan link video yang kami buat, tidak ada respon apapun, digubris juga tidak. Hanya ada 1 orang yang merespon dengan meng-like postingan saya di LINE. Saya cukup kecewa, karena biasanya mereka sangat aktif dalam merespon sesuatu, namun ketika saya menunjukkan video yang kami buat ternyata hasilnya begini. Maaf curhat btw.
Well, intinya adalah hargailah setiap karya, oleh siapa pun itu, karena bagus jeleknya hasilnya, setiap karya yang dihasilkan melalui proses yang begitu panjang, dengan tujuan yang pastinya positif. Dan terakhir, marilah terus berkarya, jangan sampai batasan-batasan yang ada menghambat kita untuk berkarya, karena yang terbaik adalah apa yang kita miliki.
-Michael-
Miris adalah ketika kita sudah bekerja sangat keras untuk menghasilkan sesuatu atau sebuah karya atau apapun itu, dimana setiap hasil tersebut mempunyai tujuan yang berbeda-beda, namun saya percaya pastinya akan menimbulkan dampak, baik itu positif maupun negatif, tergantung dari khalayak yang menerima, tidak direspon dengan baik, bahkan mungkin acuh tak acuh.
Sebuah karya lahir dari proses yang menurut saya panjang dan juga rumit. Setidaknya inilah yang saya alami dengan teman-teman saya, yang mencoba untuk membuat sebuah project yang menghasilkan video dengan tujuan menghibur masyarakat.
Mulai dari berembuk soal ide cerita apa yang akan disampaikan, konsep pengambilan gambar, rangkaian kata disusun menjadi sebuah naskah yang dituangkan dalam video tersebut, penentuan peran, proses pengambilan gambar, penyuntingan, sampai pada akhirnya video tersebut disampaikan kepada publik.
Memang proses tersebut terasa begitu menantang dan menarik bagi kami, karena selain kami dapat menyalurkan kegemaran kami dalam bidang ini, juga menuntut kami untuk selalu kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pesan yang ingin kami sampaikan melalui media video ini.
Saya termasuk ke dalam orang yang lebih mementingkan proses daripada hasil yang dicapai, dan saya percaya teman-teman saya juga berpikiran hal yang sama, jadi selama kita mengerjakan hal ini pun kita mempunyai visi dan misi yang sama, yaitu menghibur publik dan juga menghasilkan video dengan kualitas yang jempolan. Oh ya, nama project kami Tjap Djempol, boleh di subscribe channel Youtubenya (promosi dikit).
Kembali ke soal feedback, kami pun pasti mengharapkan sesuatu yang positif. Memang baru 2 video yang kami buat, namun cukup banyak masukan yang didapatkan, mulai dari sudut pengambilan gambar, alur cerita, dan masih banyak lagi. Banyak juga komentar yang bilang kalau video nya garing, ga lucu, dll. Tentunya hal ini kami terima sebagai masukan. Namun, tak jarang juga karena hal inilah kami beradu pendapat, maklum, masing-masing pasti punya ego.
Namun ada satu hal yang mengganjal bagi saya, yakni soal apresiasi. Saya mempunyai sebuah grup WhatsApp yang orang-orangnya bisa dibilang cukup aktif, dan kami sudah kenal cukup lama. Namun ketika saya mengirimkan link video yang kami buat, tidak ada respon apapun, digubris juga tidak. Hanya ada 1 orang yang merespon dengan meng-like postingan saya di LINE. Saya cukup kecewa, karena biasanya mereka sangat aktif dalam merespon sesuatu, namun ketika saya menunjukkan video yang kami buat ternyata hasilnya begini. Maaf curhat btw.
Well, intinya adalah hargailah setiap karya, oleh siapa pun itu, karena bagus jeleknya hasilnya, setiap karya yang dihasilkan melalui proses yang begitu panjang, dengan tujuan yang pastinya positif. Dan terakhir, marilah terus berkarya, jangan sampai batasan-batasan yang ada menghambat kita untuk berkarya, karena yang terbaik adalah apa yang kita miliki.
-Michael-
Hasil tidak akan menkhianati prosesnya..
BalasHapusKey of success adalah kunci keberhasilan, ITU..